[caption id="attachment_14301" align="alignnone" width="150"] Ruby Kay[/caption]
Harap dicatat, manusia sekelas Elon Musk tidak memerlukan pengakuan dari orang lain lagi. Berbeda dengan rakyat jelata yang jika bertemu dan bisa selfie dengan artis atau pejabat, biasanya akan secepat kilat dipublish kemedia sosial.
Baca Juga: Prabowo Disarankan Putuskan Hubungannya dengan Jokowi!
Jangankan rakyat jelata, akun resmi pejabat macam presiden pun akan membuat postingan atau cuitan jika bertemu dengan presiden dari negara lain atau pengusaha papan atas. Hal ini tak hanya dilakukan oleh Jokowi, Erdogan dan Donald Trump sekalipun juga mencuit status saat bertemu dengan Elon Musk yang notabene owner Space X dan Tesla.
Bagaimana dengan Elon Musk, apakah saat bertemu dengan pejabat atau artis ia sempat membuat cuitan? Bisa dikatakan sangat jarang. Kenapa begitu? Karena ia tak lagi memerlukan pengakuan.
Saat bertemu langsung dengan presiden Erdogan di Turki tahun 2017 dan 2021, Elon Musk tak mencuit apapun perihal agenda tersebut. Saat keduanya melakukan video conference, Elon Musk tak mencuit apapun terkait kegiatannya itu. Namun pihak istana kepresidenan, netizen dan media massa di Turki ramai memberitakannya.
Begitu pula saat Elon Musk berfoto bersama dengan Ivanka Trump yang parasnya seperti boneka barbie. Sesaat setelah pertemuan itu, Ivanka membuat cuitan, ia merasa senang bisa bertemu dengan salah satu idolanya. Namun lagi-lagi Elon Musk tak mencuit apapun, padahal akun resminya sudah ditag langsung oleh Ivanka Trump. Nge-love cuitan Ivanka pun tidak dilakukan oleh Elon Musk.
Bertemu dengan bapaknya Ivanka Trump, Elon Musk lagi-lagi menganggap hal itu biasa. Ia merasa tak perlu membuat cuitan khusus terkait pertemuannya dengan Donald Trump.
Maka jangan heran ketika Elon Musk bertemu dengan Jokowi yang notabene presiden RI, ia tak membuat cuitan apapun. Wong ketemu dengan presiden Amerika Serikat, Turki dan presiden dari negara lain pun si Elon biasa saja.
Terkait pakaian yang Elon Musk kenakan ketika bertemu dengan orang-orang penting, hal ini sepertinya tak bisa dijadikan satu-satunya indikator untuk menilai ia serius atau tidak. Saat bertemu dengan Donald Trump dalam jamuan makan malam di White House, Elon Musk mengenakan setelan jas rapi. Namun saat Donald Trump menemui bos Space X dikantornya, Elon mengenakan kemeja yang dipadankan dengan kaos oblong. Padahal Donald Trump sendiri memakai setelan jas formal.
Pengusaha kaya raya lagi jenius macam Elon Musk tak lagi melihat harta dan status seseorang. Jika kita perhatikan cuitan-cuitan Elon Musk selama ini, orang itu workaholic.
Tahun 2017, Hari ketika ia pertama kali bertemu dengan Erdogan, Elon Musk malah mencuit status tentang pengembangan teknologi roket luar angkasa Space X. Dengan cuitannya itu, Elon Musk seakan ingin menguji keseriusan program luar angkasa pemerintah Turki. "Lu serius atau cuma basa-basi doang pak Erdogan?"
Baca Juga: Jokowi Sudah Layak Disandingkan dengan Pemimpin Korup di Dunia?
Erdogan menjawab dengan langkah nyata. Setelah pertemuan itu, ia beberapa kali melakukan video conference dengan Elon Musk. Erdogan juga menugaskan beberapa tim ahli untuk transfer teknologi ke Space X dan Tesla. Pada tahun 2021, Turki akhirnya berhasil meluncurkan satelit Turkstat 5A dan Turkstat 5B dari fasilitas peluncuran roket milik Space X yang dimiliki oleh Elon Musk. Selain itu, Turki juga berhasil mengembangkan prototype mobil listrik nasional bernama TOGG yang tentunya tidak lepas dari peran Tesla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Model kerjasama Business to Government (B2G) antara Elon Musk dan Turki (Erdogan) itulah yang patut ditiru oleh Indonesia. Meeting tak cuma haha hihi, meeting tak sekedar formalitas doang. Meeting antara dua orang penting harus menghasilkan tindak lanjut konkrit, bukan sekedar basa-basi atau hanya dijadikan cuitan diakun media sosial.
Elon Musk sudah sering menemui berbagai orang penting dari berbagai negara. Ia tentu bisa membedakan mana Presiden yang serius atau cuma basa-basi doang.
IMHO, Jokowi harus menindaklanjuti pertemuannya dengan Elon Musk itu dengan mengutus orang yang capable, punya visi misi yang sama dengan Elon Musk. Tentu orang ini bukan Sandiaga Uno atau Erick Thohir. Karena kedua pembantu Jokowi itu terbukti telah memfasilitasi dukun dalam perhelatan moto GP. Masih percaya klenik begitu mana bisa diajak ngomong teknologi? Luhut Panjaitan juga tak cocok, sudah tua begitu mana dia paham dengan teknologi terkini?
Ilham Habibie atau Anies Baswedan adalah dua putra terbaik Indonesia yang bisa mewakili Negara ini untuk melanjutkan pembicaraan dengan Elon Musk.
Baca Juga: Indikator Jokowi Layak sebagai Nominator Presiden Terkorup Dunia, Apa saja Itu?
Ilham Habibie pakar dalam bidang kedirgantaraan, tentu nyambung banget kalau bicara tentang pengembangan industri pesawat terbang dengan Elon Musk.
Anies Baswedan sendiri adalah orang yang getol menghelat balap mobil listrik Formula E. Terlepas dari ketidaksetujuan beberapa pihak, hal tersebut menandakan bahwa gubernur DKI Jakarta itu punya visi yang kuat terkait pengembangan teknologi mobil ramah lingkungan.
Semoga pak Jokowi sadar akan hal ini. Utuslah orang yang cerdas dan tepat untuk berbicara transfer teknologi sekaligus bisnis dengan Elon Musk.
Ruby Kay
Editor : Pahlevi