Optika.id - Pentingnya kemampuan bahasa Inggris dalam mendukung pencapaian akademik dan karier profesional siswa telah mendorong kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Pemerintah Inggris melalui British Council. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar dan menengah, menyusul diperkenalkannya kembali mata pelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar. Fokus utama dari kemitraan ini adalah meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pengajaran bahasa Inggris di Indonesia.
Melalui dukungan Pemerintah Inggris, British Council membantu Kemendikdasmen dalam memberikan pelatihan kepada hingga 180.000 guru bahasa Inggris di berbagai jenjang pendidikan. Program kerja sama ini mencakup dua inisiatif utama: studi analisis kebutuhan guru bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar dan menengah, serta uji coba program pengembangan profesional berkelanjutan (CPD) secara daring. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan pelatihan pengembangan kapasitas bagi pendidik guru.
Baca Juga: Kemendikdasmen Gelar Konsultasi Publik SPMB 2025, Bahas Jalur dan Kuota Penerimaan
Studi berjudul "Development of Continuing Professional Development (CPD) programme models for in-service primary and secondary English language teachers in Indonesia: Needs analysis findings and recommendations" menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi guru bahasa Inggris di Indonesia, seperti akses terbatas ke program CPD, kendala sosial ekonomi dan gender, serta kebutuhan peningkatan literasi digital. Data dari wilayah Indonesia Barat, Tengah, dan Timur memberikan wawasan penting untuk merancang kebijakan yang lebih efektif dan program CPD yang lebih relevan di masa depan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Muti, menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi ini, yang telah melatih 498 guru dan 34 pendidik guru di seluruh Indonesia. Beliau menekankan bahwa hasil studi ini memberikan panduan berharga dalam merumuskan kebijakan untuk meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris.
"Melihat hasil positif dari kerja sama ini, kami berharap kolaborasi dapat terus dilanjutkan untuk mengimplementasikan solusi nyata yang memberdayakan guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia," ujar Menteri Muti dalam konferensi di Jakarta, Selasa (21/01/2025).
Baca Juga: SPMB 2025 Libatkan Sekolah Swasta, Buka Peluang Pendidikan Lebih Luas
Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council, Summer Xia, juga menggarisbawahi pentingnya studi ini dalam mengidentifikasi kebutuhan guru bahasa Inggris, terutama dalam pengembangan kemahiran berbahasa, pengetahuan pedagogis, dan keterampilan mengajar. Selain itu, Xia menekankan pentingnya mengatasi tantangan terkait kesetaraan gender, konektivitas, literasi digital, serta hambatan sosial ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami berkomitmen untuk memastikan semua guru di Indonesia memiliki akses ke program pengembangan profesional yang berkualitas, sehingga dapat memberikan pendidikan bahasa Inggris yang terbaik bagi siswa mereka," ungkap Xia.
Baca Juga: Tok! Mendikdasmen Ganti PPDB Menjadi SPMB
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey, menyatakan bahwa Pemerintah Inggris akan terus mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan pendidikannya. "Kemitraan ini mencerminkan dedikasi kami dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus berkontribusi pada masa depan pendidikan di Indonesia. Guru bahasa Inggris yang kompeten adalah kunci keberhasilan siswa dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," tuturnya.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan kualitas pendidikan bahasa Inggris di Indonesia semakin meningkat, sehingga dapat mendukung keberhasilan siswa dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
Editor : Pahlevi