Optika.id - Pemerintahan Suriah di bawah Bashar al-Assad telah runtuh, dan saat ini dikelola oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Berdasarkan laporan yang beredar pada Senin (9/12/2024), Mohammed al-Bashir ditunjuk sebagai perdana menteri baru Suriah.
Menurut laman The New Arab, Mohammed al-Bashir dilaporkan telah bertemu dengan pemimpin HTS, Abu Muhammad al-Jolani, serta Mohammed al-Jalali, yang sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri Suriah di bawah rezim Assad.
Baca juga: Serangan Rudal Kota Idlib Suriah: Sembilan Tewas dan Puluhan Luka-Luka
Rakyat Suriah merayakan momen ini, terutama setelah aliansi pemberontak di bawah HTS berhasil menyerbu penjara dan fasilitas penahanan, membebaskan puluhan ribu orang yang hilang sejak pemberontakan dimulai pada 2011.
Abu Muhammad al-Jolani, yang juga dikenal dengan nama Ahmed al-Sharaa, mendapat pujian di Damaskus atas perannya dalam menggulingkan rezim Assad melalui serangan mendadak hanya dalam 11 hari, setelah lebih dari 13 tahun perang saudara.
Meski demikian, pertempuran masih berlangsung di wilayah utara antara faksi-faksi yang didukung Turki dan Pasukan Demokratik Suriah Kurdi. HTS menyatakan akan melanjutkan serangan ke benteng terakhir rezim Assad di kota-kota pesisir Tartous dan Latakia, yang dikenal sebagai basis kelompok Alawite yang mendukung Assad.
Sementara itu, Bashar al-Assad kini berada di Moskow setelah menerima suaka dari pemerintah Rusia. Rusia juga mengonfirmasi bahwa Assad telah mengundurkan diri, mengakhiri pemerintahan partai Baath selama 61 tahun yang penuh dengan penahanan massal, konflik saudara, dan represi brutal.
Editor : Pahlevi