Saya Diikutkan Dalam Grup Percakapan Rahasia

author Pahlevi

- Pewarta

Kamis, 27 Mar 2025 12:42 WIB

Saya Diikutkan Dalam Grup Percakapan Rahasia


Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Amerika Serikat adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara Adi Daya, Super Power karena memiliki keunggulan diberbagai bidang, ekonomi, perdagangan, keuangan dunia, militer, kecanggihan teknologi apapun termasuk Artificial Intelligence sampai teknologi ruang angkasa. Hampir semua aplikasi sosial media yang digunakan milyaran orang di jagad ini adalah hasil dari keunggulan talenta beberapa orang warga negara Amerika Serikat.

Baca Juga: Singapura Menolak Campur Tangan Asing Dalam Pemilu

Namun benar pendapat yang mengatakan bahwa secanggih-canggihnya peralatan teknologi modern itu, yang penting adalah orang yang menggunakan tekonologi itu. Kesalahan manusia dalam menggunakan tekonologi modern seperti teknologi komunikasi bisa menyebabkan insiden yang sangat fatal.

Hal itu terjadi ketika para pejabat tinggi Amerika Serikat termasuk petinggi militer tiba-tiba ceroboh memasukkkan orang lain ikut nimbrung dalam percakapan di grup (seperti WA grup) tentang hal-hal yang bersifat confidential atau rahasia negara dalam hal ini rencana Amerika Serikat melakukan penyerangan, pengeboman terhadap negara Yaman.

Orang yang tidak sengaja dimasukkan dalam grup percakapan tingkat tinggi negara itu adalah Jeffrey Goldberg, seorang pimpinan redaksi media The Atlatic. Jeffrey mengatakan: "Para pemimpin keamanan nasional AS menyertakan saya dalam obrolan grup tentang serangan militer yang akan datang di Yaman. Saya tidak berpikir itu bisa nyata. Kemudian bom mulai jatuh." Dia melanjutkan: "Dunia mengetahui sesaat sebelum pukul 2 siang waktu timur pada 15 Maret 2025 bahwa Amerika Serikat sedang mengebom sasaran Houthi di seluruh Yaman. Namun, saya tahu dua jam sebelum bom pertama meledak bahwa serangan itu mungkin akan datang. Alasan saya tahu ini adalah karena Pete Hegseth, menteri pertahanan, telah mengirim pesan kepada saya rencana perang pada pukul 11:44 pagi. Rencana tersebut mencakup informasi yang tepat tentang paket senjata, target, dan waktu."

Yang paling penting dari pesan yang baru diterbitkan tampaknya telah dikirim pada 15 Maret oleh sebuah akun yang tampaknya milik Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Mereka termasuk waktu serangan dan jenis pesawat yang digunakan, serta laporan awal tentang seberapa efektif serangan terhadap Houthi. Puluhan orang, termasuk banyak anak-anak dan wanita, tewas dalam serangan itu, menurut pejabat Houthi.

Yang ikut dalam percakapan rahasia di grup itu antara lain Wakil Presiden AS JD Vance, Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz , Pete Hegseth Menteri Pertahanan, Jenderal Michael E. Kurila Komandan Komando Pusat dan Komunitas Intelijen atau IC (Intelligence Community).

Insiden itu menjadikan bahan serangan partai Demokrat kepada pemerintahan Trump yang dikuasai partai Republik, dan para petinggi partai Demokrat mendesak Presiden Trump agar memecat Menteri Pertahanan Hegseth akibat bocornya percakapan rahasia dalam grup. (Menhan AS ini ketika dicecar seorang anggota Kongres pada waktu fit and proper test sebelum dia menjadi Menhan ditanya apakah dia tahu ASEAN. Secara mengejutkan sang calon Menhan negara Adidaya ini mengaku tidak tahu ASEAN.)

Percakapan rahasia yang bocor itu juga menjadikan perhatian para pemimpin Eropa sebagai sekutu Amerika Serikat karena ada percakapan yang bernada memojokkan Eropa. Wapres AS JD Vance mengatakan bahwa Eropa itu "Pathetic" atau "sangat menyedihkan" karena tidak ikut AS melakukan serangan ke Yemen padahal serangan itu adalah upaya menyelamatkan jalur perdagangan yang penting bagi kepentingan Eropa.

Begitu bahayanya bila percakapan lewat aplikasi sosial media itu bocor kepada orang lain apalagi kalau percakapannya menyangkut soal rahasia negara. Karena itu kita bisa maklum kalau Presiden Rusia Vladimir Putin yang mantan perwira dinas rahasia Uni Sovyet KGB diberitakan tidak pernah menggunakan HP sebagai alat komunikasinya.

Baca Juga: Indonesia Mendekat Pada China

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU