Ketegangan Meningkat: Uni Eropa dan Denmark Tolak Rencana Trump Akuisisi Greenland

author Wildan Nanda

- Pewarta

Kamis, 30 Jan 2025 20:57 WIB

Ketegangan Meningkat: Uni Eropa dan Denmark Tolak Rencana Trump Akuisisi Greenland

Optika.id - Ketegangan geopolitik antara Uni Eropa (UE), Denmark, dan Amerika Serikat terus memanas menyusul usulan Presiden AS, Donald Trump, untuk mencaplok Greenland. Menyikapi hal ini, Uni Eropa menyerukan solidaritas penuh di antara negara anggotanya guna menghadapi ancaman terhadap integritas teritorial Denmark.

Mengutip Deutsche Welle, Senin (27/1/2025), UE menilai kebijakan luar negeri Trump bersifat transaksional dan menerapkan strategi divide et impera atau politik pecah belah. Diplomat utama UE, Kaja Kallas, menegaskan bahwa Eropa harus semakin kuat dan bersatu dalam menghadapi langkah-langkah AS yang dapat mengganggu stabilitas kawasan.

Baca Juga: Tindakan Tidak Terhormat di Ruang Terhormat

Zsuzsanna Vegh dari German Marshall Fund of the United States menambahkan bahwa Trump berupaya melemahkan UE dengan melakukan negosiasi langsung dengan negara anggota secara bilateral. Menurutnya, persaingan negara-negara Eropa untuk mendapatkan perhatian dari AS hanya akan merusak kesatuan UE.

Denmark Perkuat Pertahanan, UE Beri Dukungan Penuh
Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Selasa (28/1), Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menegaskan bahwa Eropa menghadapi tantangan geopolitik serius. Ia menekankan bahwa di tengah ketidakstabilan global, persatuan Eropa menjadi hal yang krusial.

Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, juga menegaskan bahwa UE akan mempertahankan kedaulatan Denmark. Dalam wawancara dengan Euronews pada Rabu (29/1), ia menyatakan bahwa integritas teritorial Denmark adalah prioritas utama UE, dan blok tersebut akan memberikan dukungan penuh bagi Denmark dalam menghadapi tekanan dari AS.

Baca Juga: California Ingin Ke luar dari Amerika Serikat, Perlawanan terhadap Trump?

Trump Bersikeras, Greenland Menolak
Desember lalu, Trump menyebut kepemilikan Greenland sebagai "kebutuhan mutlak" bagi AS. Namun, Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, menegaskan bahwa wilayahnya tidak untuk dijual. Pekan lalu, penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, menyatakan bahwa presiden akan mempertimbangkan segala opsi untuk mengakuisisi Greenland, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, mayoritas warga Greenland menolak keras rencana tersebut. Jajak pendapat terbaru dari Verian pada Selasa menunjukkan bahwa 85 persen masyarakat Greenland menolak kemungkinan pulau mereka menjadi bagian dari AS.

Denmark Perkuat Pertahanan di Arktika
Di tengah meningkatnya ancaman terhadap Greenland, Denmark mengumumkan rencana untuk memperkuat kehadiran militernya di wilayah Arktika. Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, pada Senin (27/1) menyatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 14,6 miliar krona Denmark (sekitar Rp33,1 triliun) guna memperkuat pertahanan di Greenland, Laut Arktika, dan Atlantik Utara.

Baca Juga: Trump Bakal Deportasi Mahasiswa Asing yang Terlibat Aksi Pro-Palestina

Langkah ini mencakup pengadaan tiga kapal Angkatan Laut Arktika baru, dua drone jarak jauh, serta peningkatan pemantauan dan pelatihan kesiapsiagaan bagi warga lokal. Menurut Danish Broadcasting Corporation (DR), kapal-kapal tersebut akan mulai beroperasi dalam lima hingga enam tahun mendatang sebagai pengganti armada lama.

Ketika ditanya apakah kebijakan pertahanan ini bertujuan meredam minat Trump terhadap Greenland, Poulsen enggan memberikan jawaban langsung. Namun, ia menegaskan bahwa Denmark akan terus memperkuat kerja sama dengan sekutu NATO, termasuk Kanada, AS, dan Norwegia.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU