Tiktok-Politik Balas Budi Trump

author Pahlevi

- Pewarta

Senin, 20 Jan 2025 12:07 WIB

Tiktok-Politik Balas Budi Trump


Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Saya menulis artikel ini beberapa jam sebelum acara pelantikan Donald Trump secara resmi menjadi presiden Amerika Serikat tanggal 20 Januari 2025   karena ada breaking news di semua media tentang aplikasi buatan Cina Tiktok yang diperbolehkan mengudara lagi di Amerika Serikat.
 
Sejak lama pemerintah Amerika Serikat dibawah presiden Joe Biden mempunyai keinginan untuk melarang beroperasinya aplikasi Tiktok di Amerika Serikat karena tuduhan bahwa aplikasi sosial media yang berasal dari negara komunis Cina bisa mencuri data pribadi warga Amerika Serikat untuk kepentingan pemerintah Cina.

Atas pertimbangan keamanan negara itulah pihak Amerika Serikat bertekad untuk melarang Tiktok beroperasi di AS. Presiden terpilih Trump juga mempunyai tuduhan yang sama terhadap Tiktok. Tentu pihak Cina membantah tuduhan itu.
 
Berbagai media memberitakan pihak TikTok mengumumkan pada hari Minggu tanggal 19 Januari 2025 bahwa mereka akan memulihkan layanan kepada pengguna AS setelah pemerintah AS memblokirnya malam sebelumnya. Dalam sebuah pernyataan, TikTok mengatakan platform videonya kembali online setelah Presiden terpilih Donald Trump memberikan   jaminan kepada penyedia layanan perusahaan.
 
"Sesuai kesepakatan dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan," kata TikTok dalam sebuah posting di X.

Baca Juga: Itu Tidak Sesuai Fatsoen Politik

"Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta orang Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang."
 
Media Singapura CNA memberitakan aplikasi Tiktok telah ditutup di AS pada Sabtu malam karena tenggat waktu bagi pemilik China, ByteDance, untuk menjual anak perusahaannya di AS kepada pembeli non-China.
 
Presiden terpilih mengatakan dia "ingin AS memiliki posisi kepemilikan 50 persen dalam usaha patungan", dengan alasan bahwa nilai aplikasi dapat melonjak menjadi "ratusan miliar dolar - mungkin triliunan".
 
Aplikasi Tiktok di AS itu sangat digemari lebih dari 170 juta warga Amerika Serikat mulai dari penari remaja hingga nenek-nenek yang berbagi tips memasak dan TikTok itu digemari  karena kemampuannya mengubah pengguna biasa menjadi selebriti global ketika tayangan videonya menjadi viral. Tetapi itu juga penuh dengan disinformasi, dan kepemilikannya di Tiongkok telah lama memicu ketakutan keamanan nasional, secara internasional maupun di AS.
 
Sebelumnya pemblokiran Tiktpk di AS terjadi setelah Mahkamah Agung AS pada hari Jumat menegakkan undang-undang yang melarangnya sambil menunggu penjualan sahamnya.
 
Lalu kenapa presiden terpilih Trump yang semula setuju penutupan aplikasi Tiktok di AS berbalik arah menyetujui Tiktok mengudara lagi di AS. Menurut media CNN - Trump mengaitkan kemenangannya dalam pemilihan, sebagian dengan TikTok pada konferensi pers di Mar-a-Lago pada bulan Desember lalu.

Baca Juga: Harvard Melawan Trump: Dia Otoriter, Mau Mendikte Perguruan Tinggi

"Saya memiliki titik hangat di hati saya untuk TikTok," kata Trump, kemudian mengklaim telah memenangkan suara pemuda dengan selisih yang signifikan. "Dan ada yang mengatakan bahwa TikTok ada hubungannya dengan itu."
 
Ya Trump mengakui bahwa kemenangannya melawan calon presiden Kamala Harris dari partai Demokrat untuk duduk di kursi kepresidenan AS adalah karena banyak pemilih muda AS yang berpihak pada dirinya lewat aplikasi Tiktok ini.
 
Karena itu kebijakan Trump untuk memulihkan lagi operasi Tiktok di AS adalah karena balas budinya pada aplikasi asal Cina ini yang memungkinkan suara dan pendapat anak-anak muda Amerika Serikat yang mendukungnya menjadi viral.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU