Optika.id - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surabaya sedang dijadwalkan serta baru akan dimulai pekan depan tanggal 13 Januari 2025.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai menyebut akan terus berkoordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan kesiapan di lapangan.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis di Kota Surabaya Mulai Senin Ini, Berikut 5 Sekolah yang Dapat Lebih Dulu
Pada tahap awal, program ini akan menyasar tiga sekolah di Kecamatan Wonocolo, yaitu PAUD Yasporbi, SD Taqoma, dan SMPN 13 Surabaya.
Namun, Bahtiyar menyebut jumlah siswa yang akan menerima manfaat di tahap awal masih dalam proses pendataan
Untuk jumlah siswa di tiga sekolah tersebut, kami belum menerima data pastinya. Namun, program ini akan berjalan secara bertahap, seiring dengan pelaksanaan di kota dan kabupaten lainnya," kata pimpinan DPRD ini dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
Legislator dari Fraksi Gerindra itu menyoroti peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya melalui program ini. Dia mendorong agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar di Surabaya melibatkan pelaku UMKM lokal di Surabaya.
Namun sampai saat ini, pelaksanaan di Surabaya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Pusat.
Namun gambarannya, akan ada dapur umum berstandar gizi yang akan memproduksi paket MBG.
Menurutnya, UMKM bisa berpartisipasi sebagai penyedia makanan dengan mendaftar melalui link resmi yang disediakan oleh Badan Gizi Nasional.
Kami berharap UMKM dan warga sekitar bisa diberdayakan sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Partisipasi mereka penting untuk menyukseskan program ini," katanya.
Pendaftaran untuk menjadi penyedia makanan dalam program ini tidak dipungut biaya.
Dengan total sasaran siswa di Surabaya mencapai 369.000 anak, pelaksanaan MBG membutuhkan perencanaan matang, terutama terkait anggaran dan distribusi.
Pemberian makanan bergizi ini akan dilakukan secara bertahap, sesuai arahan Badan Gizi Nasional, termasuk dalam hal kebutuhan anggarannya," jelas Bahtiyar.
Diketahui, MBG siap dilaksanakan di 190 lokasi Satuan Pendidikan Penyedia Gizi (SPPG).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 lokasi berada di Jawa Timur. Bahtiyar menyebut hingga kini belum ada informasi terbaru terkait penerapan MBG di Surabaya.
Untuk Surabaya, masih belum turun. Ini sama Pemkot masih dikoordinasikan secara intens," katanya.
Selain juknis, Bahtiyar menegaskan bahwa pembahasan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program ini juga belum dilakukan.
Anggaran Hanya Rp 10.000
Anggaran yang semula direncanakan Rp 15.000 per anak per hari dikabarkan akan turun menjadi Rp 10.000.
Namun, alokasi APBD Surabaya untuk mengakomodasi perubahan tersebut masih dalam tahap penantian.
"Belum ada pembahasan terkait APBD Surabaya untuk MBG. Kami masih menunggu juknis agar bisa melanjutkan proses berikutnya," tambahnya.
Program MBG diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak, terutama di wilayah perkotaan seperti Surabaya.
Perhatikan 2 Hal Penting
Baca Juga: Ada Diskriminasi dan Tak Merata, Pemerintah Disarankan Hentikan Program Makan Bergizi Gratis!
Pemkot Surabaya diminta memperhatikan 2 hal penting dalam pelaksanaan MBG. Selain pemberdayaan UMKM lokal juga pemerataan distribusi makanan.
Bahtiyar optimistis bahwa jika dikelola dengan baik, MBG dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan masyarakat secara luas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami ingin program ini berjalan menyeluruh di Surabaya, melibatkan semua pihak, dan benar-benar bermanfaat bagi anak-anak kita," tukasnya.
Diketahui, program Makan Bergizi Gratis mulai dilaksanakan di sejumlah daerah, Senin (6/1/2025). Namun, program itu belum dilaksanakan di Kota Surabaya, Jawa Timur, karena belum adanya petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional. Menurut rencana, program itu bakal dilaksanakan di Surabaya mulai Senin (13/1/2025) pekan depan.
Tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) Pemerintah Kota Surabaya ialah mempersiapkan dan menerima instruksi untuk melaksanakan program itu. Karena belum ada petunjuk teknis, kami belum dapat melaksanakannya, ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin, di Surabaya, Senin (6/1/2025).
Eri memaparkan Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah sepatutnya tidak berjalan sendiri tanpa arahan untuk menghindari potensi pelanggaran hukum.
Dia juga menyebut, komponen teknis pelaksanaan program itu, terutama lokasi dapur umum, jarak ideal antara sekolah dan dapur, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penyedia bahan pangan ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui petunjuk teknis.
Disiapkan Dana Rp 1 Triliun
Di sisi lain, kata Eri, pemerintah daerah dan DPRD juga telah membahas alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk program MBG.
Untuk program MBG di Surabaya disiapkan dana sampai Rp 1 triliun. Kami masih membahas dengan DPRD untuk penyaluran dana itu, kata Eri yang kembali terpilih memimpin Surabaya pada periode mendatang.
Eri pun menyatakan, Pemkot Surabaya siap menjalankan instruksi pelaksanaan program MBG. Pada prinsipnya, kami bersiap untuk menjalankan instruksi itu. Untuk sementara karena belum ada petunjuk teknis, program makan bergizi gratis masih akan dilaksanakan oleh pusat, ujarnya
Sudah Koordinasi dengan BGN
Baca Juga: Pemprov Jatim Siapkan dana Rp 800 Miliar Sambil Tunggu Petunjuk Makan Bergizi Gratis
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk pelaksanaan program MBG. Dari hasil koordinasi itu, ditetapkan MBG bakal dijalankan di Surabaya mulai pekan depan.
Namun, pelaksanaan MBG tahap awal di Surabaya itu baru mencakup lima lokasi dengan konsentrasi di Kecamatan Wonocolo. Lima lokasi itu ialah SD Taquma, PAUD Yasporbi, SMP Negeri 14 Surabaya, SMA Negeri 10 Surabaya, dan SMK PGRI 1 Surabaya. Total penerima MBG di lima lokasi itu sebanyak 3.151 murid.
Masih di awal program dengan pelaksana ialah Badan Gizi Nasional. Untuk perkembangan akan bersama pemerintah daerah, kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, untuk nilai, keragaman, dan pengiriman menu MBG, hal itu menjadi kewenangan BGN. Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya bertugas menyiapkan sekolah penerima manfaat program.
Rencana pelaksanaan MBG tahap awal di Surabaya mulai pekan depan itu mirip dengan uji coba yang pernah dijalankan di lima lokasi sejak Agustus 2024 pada masa akhir pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
Saat itu, uji coba dilaksanakan di SD Negeri Klampis Ngasem III/512 dan SD Negeri Menur Pumpungan IV/236. Selanjutnya, meluas ke SD Negeri Wonorejo V/316, SD Negeri Lidah Kulon IV/467, dan SD Negeri Margorejo V/407.
Sudah Dilaksanakan di 8 Daerah
Sementara itu, di Jatim, program MBG mulai dilaksanakan di delapan daerah, yakni Sidoarjo, Kota dan Kabupaten Malang, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Kabupaten Madiun, dan Bojonegoro.
Delapan daerah ini termasuk dalam 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mulai dioperasikan dengan jangkauan 570.000 penerima manfaat di Indonesia. Secara bertahap, jumlah SPPG dan sasaran akan bertambah, termasuk di Surabaya
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai menjelaskan bahwa pelaksanaan program MBG akan dilakukan secara bertahap. Belum semua daerah, ini bertahap, kata Aries, Senin (6/1/2025).
Di jenjang SMA/SMK, Dinas Pendidikan Jawa Timur masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat sebelum melanjutkan implementasi program ini.
Editor : Pahlevi