Jokowi Masuk Daftar Finalis Pemimpin Terkorup Dunia Versi OCCRP

author Wildan Nanda

- Pewarta

Selasa, 31 Des 2024 15:08 WIB

Jokowi Masuk Daftar Finalis Pemimpin Terkorup Dunia Versi OCCRP

Optika.id - Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), masuk dalam daftar finalis pemimpin dunia terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Lembaga independen yang dikenal sebagai jaringan jurnalisme investigasi terbesar di dunia ini merilis daftar finalis Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan terorganisir dan korupsi.

Predikat Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption diberikan kepada Presiden Suriah yang baru saja digulingkan, Bashar Al Assad. Selain Assad, sejumlah tokoh dunia lainnya juga dinominasikan, termasuk Jokowi.

Baca Juga: Muhadjir Effendy Bahas Tugas Baru Urusan Haji dengan Jokowi di Solo

Tokoh lain yang masuk nominasi tersebut adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

Baca Juga: Resmi, Jokowi Berhentikan Heru Budi, Angkat Teguh Setyabudi Jadi Pj Gubernur Jakarta

"Kami menerima nominasi dari pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan anggota jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani," demikian laporan OCCRP pada Selasa (31/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Drew Sullivan, penerbit OCCRP, menyoroti bahwa korupsi merupakan fondasi utama dalam upaya merebut kendali negara dan menciptakan pemerintahan otokratis. Menurutnya, pemerintahan yang korup cenderung melanggar hak asasi manusia, memanipulasi proses pemilu, menjarah sumber daya alam, serta memicu ketidakstabilan yang sering kali berujung pada konflik.

Baca Juga: Jokowi Soal Pindah ke IKN: Pindah Ibu Kota Jangan Dikejar-kejar

Pemerintahan seperti ini hanya memiliki dua kemungkinan di masa depan, yaitu kehancuran yang penuh kekerasan atau revolusi berdarah, tutupnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU