Optika.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengambil langkah mengejutkan dengan bergabungnya Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, dan kini ia telah ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI. Ini menimbulkan perdebatan karena keluarga Kaesang telah lama berada di PDIP, termasuk Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution, yang semuanya adalah anggota PDIP.
Baca Juga: Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Sebaiknya Ditunda
Namun, ada isu yang menyebutkan bahwa AD/ART PDI Perjuangan mengharuskan keluarga anggota partainya untuk berada dalam satu partai politik. Meskipun ada spekulasi bahwa manuver politik Kaesang telah membuat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri marah, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah adanya pertemuan elite PDIP yang membahas masalah ini.
Hasto menyatakan, "Pertemuan itu tidak ada." Namun, dia kemudian menyebut "tim mawar," yang erat kaitannya dengan Prabowo Subianto, yang juga menjadi bacapres 2024. Isu pun muncul bahwa PSI akan mendukung Prabowo setelah sebelumnya mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Megawati: Bansos Itu Uang Rakyat, Jangan Pilih Orang Hanya Dikasih Beras
Meskipun demikian, Hasto tidak memberikan banyak komentar tentang bergabungnya Kaesang dengan PSI, karena saat ini PDIP lebih fokus pada urusan masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Tanggapan sudah banyak, partai mengurus hal-hal yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak melalui rakernas ini," kata Hasto pada Selasa (26/9/2023). Hasto juga enggan membandingkan kasus Kaesang dan Jokowi dengan Megawati dan Rachmawati Soekarnoputri, yang memiliki pilihan partai politik yang berbeda.
Baca Juga: Megawati: Kekuasaan Bukan untuk Dimainkan, Pemilu Bukan untuk Melanggengkan
"Ya publik boleh berpendapat, rakyat lah yang menentukan," tegasnya.
Editor : Pahlevi