Mengapa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin di Gratiskan?

author Nonika Lukito

- Pewarta

Senin, 28 Agu 2023 07:50 WIB

Mengapa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin di Gratiskan?

Optika.id - Universitas merupakan tempat yang sangat penting bagi setiap individu karena universitas adalah tempat mahasiswa dibekali dengan pengetahuan yang lebih luas dan kemampuan yang lebih terasah. Ini merupakan waktu emas bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi bakat dan minatnya dalam dunia pekerjaan. Dapat memasuki jenjang kuliah adalah tahap yang sangat penting bagi seorang individu karena ini akan memengaruhi keberhasilan individu tersebut, serta masa depan sebuah negara. Menurut BLS (2020), pendidikan yang lebih tinggi dapat memicu ke gaji lebih maksimal dan tingkat pengangguran sebuah negara yang lebih rendah. Namun setelah dilakukannya riset, 56% mahasiswa terbukti kesulitan dalam membayar biaya kuliahnya (Dickler, 2020). Oleh sebab itu, pendidikan mahasiswa perlu digratiskan untuk mahasiswa yang kurang mampu karena pendidikan dapat merupakan kunci untuk masa depan.

Baca Juga: Akar Masalah Struktural Hingga Kultural Perundungan Anak di Sekolah

Hasil survei terhadap 10.000 mahasiswa baru, mahasiswa tahun kedua, dan junior dari lebih dari 200 perguruan tinggi seluruh dunia menunjukkan bahwa lebih dari 56% tidak mampu membayar uang sekolah mereka (Dickler, 2020). Hal ini dikarenakan keluarga yang kurang mampu dalam menyekolahkan anak-anaknya untuk perguruan tinggi, dan mereka berasal dari latar belakang yang kurang berkecukupan. Survei menunjukkan bahwa hanya 1 hingga 5 persen siswa dari keluarga berpenghasilan rendah dapat membayar biaya kuliah. Untuk membayar SPP pun, keluarga tersebut perlu menabung 10% penghasilan mereka 10 tahun sebelum kuliah dimulai, mahasiswa tersebut juga perlu bekerja 10 jam per hari untuk dapat memasuki jenjang pendidikan tinggi.

Ini menunjukkan bahwa tingkat kesulitan dalam memasuki universitas sangat tinggi karena biayanya yang sangat mahal. Ini merupakan masalah yang tidak boleh dihiraukan karena ini memberhentikan orang-orang yang memiliki potensi untuk mengakses edukasi, dan sangatlah sayang apabila mahasiswa yang memiliki kemampuan luar biasa tidak dapat memaksimalkan bakat dan kemampuan mereka. Ini tidak hanya berdampak negatif terhadap masa depan seorang individu, namun juga merujuk ke penurunan gaji negara dan peningkatan tingkat pengangguran serta kesenjangan ekonomi.

Baca Juga: Beberapa Catatan Untuk Kurikulum Merdeka Sebelum Resmi Jadi Kurikulum Nasional

Di Indonesia, 9.8% masyarakat kita masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional, dan di Papua, hanya 37% penduduk menerima pendidikan selayaknya untuk belajar menulis dan membaca, hanya sebagian sangat kecil dari mereka dapat berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengalokasikan dana di sebuah negara, karena sebuah negara pasti memiliki isu lainnya yang perlu diatasi dengan dana. Di Inggris, pemerintah tidak setuju dalam memberikan pendidikan tinggi gratis untuk rakyatnya karena biaya yang dibutuhkan sekitar $70 miliar per tahun, dan dana ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah kelaparan di negara tersebut (Akers, 2020). Namun, kita juga perlu melihat bahwa di negara seperti Jerman, sudah ada program akan kuliah gratis biaya kuliah untuk memungkin semua siswa untuk mengakses pendidikan tinggi sejak 2014 (Goetz, 2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah Indonesia sudah pernah menyediakan Rp745 miliar pada bulan September 2021 untuk mendudukan biaya mahasiswa Indonesia (Gidheon, 2021). Dengan ini, lebih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kesempatan mengakses pendidikan tinggi dan memiliki masa depan yang lebih baik, baik untuk individu maupun negara, dan harapannya, akan ada lebih banyak lagi kesempatan untuk para mahasiswa yang kurang mampu.

Baca Juga: FSGI Koreksi Visi Misi Capres Terkait Pendidikan

Kesimpulannya, edukasi adalah kunci dari kesuksesan seorang individu, dan juga merupakan kunci perkembangan sebuah negara. Edukasi harus dapat diakses agar rakyat kita dapat menambah ilmu, mengasah kemampuan untuk membangun ide-ide lebih inovatif, dan membantu membangun masyarakat dan negara yang lebih maju. Meskipun dana sebuah negara diperlukan dalam banyak bidang, namun bidang pendidikan perlu dipertimbangkan karena dapat memajukan masa depan dan kesejahteraan masyarakat. Ini juga dapat menurunkan kesenjangan ekonomi dan sosial antara masyarakat Indonesia, sehingga kesejahteraan negara kita terjamin. Apabila negara kita lebih maju, kita juga berpotensi untuk membawa kontribusi untuk kesejahteraan dunia.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU