Optika.id - Rasa trauma dapat dialami oleh siapa saja tanpa terkecuali, baik anak-anak maupun dewasa. Pengalaman traumatis bisa muncul dari berbagai kejadian misalnya kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, kecelakaan maupun hal lainnya.
Baca Juga: Gen Z Enggan Terima Panggilan Telepon, Benarkah Kena Telephobia?
Bukan perkara mudah dalam mengobati trauma. Dibutuhkan proses yang kompleks serta sangat individual. Setiap orang merespons trauma masing-masing dengan cara yang berbeda pula. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pemulihan dan kesembuhan dari trauma juga akan berbeda tergantung individunya.
Dukungan sosial yang kuat dari lingkungan maupun keluarga bisa memulihkan trauma bagi beberapa orang. Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman-teman atau anggota komunitas yang memahami serta mendukung perasaan bisa memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi para penyintas trauma.
Sementara itu, menjalani terapi juga bisa menjadi kunci untuk membantu melewati dampak traumatis. Memilih terapis yang berpengalaman dalam mengatasi trauma bisa jadi acuan untuk memberi panduan, keterampilan koping, serta ruang aman bagi individu untuk memproses peristiwa traumatis dan emosi yang terkait.
Lantas, apakah trauma bisa disembuhkan?
Dikutip dari laman Integrative Life Center, Jumat (04/8/2023), Carmen Dominguez seorang direktur klinis menyatakan bahwa perawatan yang dijalani tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan trauma. Akan tetapi, penyintas trauma bisa mengalami perubahan dalam pengalaman hidup mereka.
Baca Juga: Waspadai Tiga Kebiasaan Beracun yang Bisa Rusak Mental Diri Sendiri
"Terapi dan dukungan yang tepat dapat membantu seseorang memahami dan mengelola dampak trauma dengan lebih baik. Proses ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan memberikan keterampilan untuk mengatasi gejala yang muncul," ujar Dominguez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan dari perawatan trauma adalah membantu seseorang mengatasi, memproses, serta mengelola dampak psikologis serta emosional yang dihasilkan dari pengalaman traumatisnya. Adapun teknik terapi yang terbukti efektif dalam membantu individu bekerja melalui trauma adalah EMDR dan Brainspotting.
Yang dimaksud EMDR atau Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) adalah terapi yang berfokus pada pemrosesan ulang memori traumatis melalui stimulasi bilateral berirama atau gerakan mata. Sementara yang dimaksud Brainspotting adalah terapi yang mengandalkan musik sebagai alat untuk mengakses serta mengolah ingatan traumatis secara emosional.
Baca Juga: Mengapa Kekerasan Rentan Menimpa Perempuan?
Di sisi lain, terapi yang bisa memberikan dukungan serta kesempatan bagi seseorang untuk berbagi pengalaman mereka dengan orang lain yang juga mempunyai masalah serupa bisa dilakukan terapi kelompok. Sisi lain dari terapi kelompok ini adalah menciptakan lingkungan baru yang positif, dan mendukung dalam proses pemulihan penyintas.
Kendati tidak ada satu obat yang bisa seketika menyembuhkan trauma dan menghapus ingatan buruk, namun perawatan yang tepat serta mendapat dukungan baik bisa membantu seseorang untuk pulih dan mengatasi dampak trauma dengan lebih baik.
Dengan kesabaran, komitmen, dan dukungan yang tepat, banyak orang berhasil mengalami perubahan positif dalam hidup mereka setelah mengalami trauma.
Editor : Pahlevi