Optika.id - Ade Armando, seorang pegiat media sosial, mengkritik Ketua DPP KNPI, La Ode Umar Bonte, yang menyatakan bahwa Anies Baswedan bukanlah orang asli Indonesia. Pernyataan tersebut menjadi alasan bagi Bonte untuk mengajak menolak Anies sebagai Presiden RI.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Ade merasa heran dengan alasan yang disampaikan kepada publik untuk menolak Anies menjadi Presiden RI. Menurutnya, alasan tersebut bukanlah karena prestasi Anies atau apa yang telah dilakukan Anies selama ini.
Terlebih lagi, alasan yang disampaikan untuk menolaknya adalah tuduhan bahwa Anies Baswedan bukanlah orang asli Indonesia. Selain itu, diberikan contoh bahwa orang asli Indonesia adalah seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Ade merasa bahwa apa yang disampaikan oleh La Ode Umar Bonte adalah tidak masuk akal dan sangat tidak logis. Meskipun bukan pendukung Anies, ia tidak setuju jika Anies dilarang menjadi presiden karena dituduh bukanlah orang asli Indonesia.
"Itu sama sekali tidak masuk akal, Anies Baswedan adalah orang asli Indonesia," kata Ade melalui video yang diunggah di akun TikTok @adearmando_official, pada Selasa (27/6/2023).
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan bahwa etnis Anies memang Arab. Namun, Ade menegaskan bahwa Anies adalah orang Indonesia karena lahir di Indonesia dan orang tuanya juga lahir di Indonesia. Jadi, baik Anies, Ganjar, atau Prabowo, semuanya adalah warga negara Indonesia.
Seperti halnya dengan etnis-etnis lain di Indonesia, ia menekankan bahwa etnis Arab di Indonesia berdiri setara dengan etnis Sunda, Padang, Bugis, dan etnis apapun di Indonesia, termasuk etnis Tionghoa, karena semuanya adalah warga negara Indonesia.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
"Jadi, si ketua organisasi pemuda ini perlu benar-benar belajar tentang kewarganegaraan dan siapa itu orang Indonesia," ujar Ade.
Ade menambahkan bahwa semua orang dengan berbagai etnis di Indonesia berdiri setara karena mereka lahir dan besar di Indonesia. Ia mengimbau agar tidak ada lagi komentar-komentar yang memecah belah masyarakat Indonesia.
Editor : Pahlevi
