Optika.id - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pingsan setelah ditembak di sebuah acara pada Jumat (8/7/2022) di Kota Nara, Jepang Selatan, pukul 11.30 waktu setempat.
Abe ditembak dua kali, dengan tembakan kedua mengenai punggungnya. Tembakan ini menyebabkan dia jatuh ke tanah.
Sejumlah laporan media massa menyebut orang yang menembaknya telah ditangkap kepolisian.
Mantan Gubernur Tokyo, Yoichi Masuzoe, berkata bahwa Abe dalam keadaan henti jantung. Istilah ini sering digunakan sebelum kematian secara resmi dikonfirmasi di Jepang.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, petugas layanan medis darurat mengatakan tidak ada tanda-tanda vital dari henti jantung. Henti jantung adalah kondisi yang serius saat jantung berhenti berdetak. Kondisi ini menyebabkan penderitanya hilang kesadaran bahkan berhenti bernapas.
Berbagai video yang beredar di media sosial, yang saat ini belum bisa diverifikasi, menunjukkan paramedis berkerumun di sekitar Abe yang tergeletak di tengah jalan. Abe telah dilarikan ke rumah sakit.
Saat ditembak, Abe sedang memberikan pidato untuk seorang kandidat pejabat lokal di Nara.
Beberapa saksi mata berkata melihat seorang pria melepaskan tembakan senjata api dari belakang Abe, menurut koresponden BBC di Jepang, Rupert Wingfield-Hayes.
Tembakan pertama tampaknya meleset tidak mengenai Abe. Namun tembakan kedua mengenai punggung Abe dan membuatnya jatuh ke tanah serta mengeluarkan darah.
Aparat keamanan kemudian menahan pelaku penembakan yang tidak berusaha melarikan diri.
Kantor berita NHK melaporkan bahwa polisi menyita senjata dan telah mengidentifikasi identitas pelaku.
Abe, yang merupakan perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan kesehatan. Abe kemudian mengungkapkan bahwa dia menderita penyakit usus kolitis ulseratif kambuhan.
Kolitis ulserativa merupakan penyakit radang usus yang menyebabkan peradangan dan luka di saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini mempengaruhi lapisan terdalam usus besar (kolon) dan rektum. Penyakit ini juga bisa melemahkan dan terkadang menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Setelah mundur, Abe digantikan oleh sekutu dekatnya Yoshihide Suga, yang kemudian digantikan oleh Fumio Kishida.
Tersangka penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe, Yamagami Tetsuya (41), diduga menggunakan senjata rakitannya sendiri. Hal ini diungkapkan oleh laporan kantor berita NHK yang mengutip keterangan polisi.
Dilansir CNN, Jumat (8/7/2022), Yamagami Tetsuya merupakan penduduk kota Nara yang berusia 40-an. Penembakan itu diketahui terjadi di kota Nara, saat Shinzo Abe melakukan pidato dalam acara kampanye.
NHK melaporkan bahwa tersangka tidak mencoba untuk melarikan diri usai menembak Shinzo Abe. Saat ini, tersangka ditahan dan sedang dimintai keterangan oleh di Kantor Polisi Nara Nishi.
Diketahui, insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, negara yang melarang kepemilikan senjata api. Insiden kekerasan politik pun hampir tidak pernah terdengar.
Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang, dibandingkan dengan 33.599 kasus di Amerika Serikat.
Setiap orang harus menjalani pemeriksaan ketat dan tes kesehatan mental saat hendak membeli senjata api. Yang diperbolehkan pun hanya senapan gentel dan senapan angin.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi