Optika.id - Kemajuan teknologi saat ini membuat segalanya lebih mudah, tak terkecuali investasi. Investasi saat ini sudah mudah diakses melalui aplikasi di ponsel atau gawai. Ada berbagai jenis investasi yang bisa dipilih untuk tabungan mendatang.
Namun, investasi ini memiliki risiko yang berbeda sesuai dengan pilihan investor masing-masing. Sebelum memulai invesitasi, kalian perlu mengetahui cara kerja investasi, perkiraan inflasi, dan jangka waktu.
Baca Juga: Belajar Investasi dari Eksperimen Marshmallow
Nah, sebagai pemula, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memilih tujuan investasi, misalnya memilih investasi jangka pendek, menengah, atau panjang. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk memilih investasi yang aman bagi pemula, Minggu (12/6/2022):
1.Sesuaikan dengan Keuangan.
Langkah pertama yang harus dilakukan setelah menetapkan tujuan investasi yakni menyesuaikan keuangan. Belilah produk investasi yang sesuai dengan keuangan, sebagai investor pemula. Saat ini, sudah ada produk yang bisa dibeli dengan modal kecil seperti emas atau reksadana.
Dilansir dari ajaib.co.id, ini lima jenis investasi yang bisa dipilih oleh investor pemula:
Saham
Saat ini, saham tergolong jenis investasi yang diminati oleh banyak orang akhir-akhir ini. Sobat Optika.id bisa menelusuri dan mencari segala jenis perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam hal finansial sebelum berinvestasi di saham perusahaan tersebut.
Reksadana
Selain saham, ada juga bentuk investasi lain yang memiliki keuntungan yakni Reksadana. Di Reksadana, dana akan dikelola oleh manajer investasi yang profesional. Bentuk investasi ini cocok untuk kalian yang memiliki modal kecil tapi kebelet investasi.
Emas
Produk investasi yang paling banyak diminati oleh orang yang berikutnya ialah emas. Emas dipilih sebagai produk investasi sebab harganya cenderung stabil dan selalu naik setiap tahun. Ada dua jenis investasi emas yakni berupa emas murni dan perhiasan.
Untuk emas murni, saat ini bisa dibeli di aplikasi penyedia jasa investasi online, kantor ANTAM, Pegadaian, dan agen penyedia emas yang telah terpercaya.
Deposito
Produk investasi ini dikenal dengan tawaran suku bunga yang tinggi dari bunga tabungan. Nasabah dari deposito dapat menentukan jangka waktu investasi yang ditawarkan oleh pihak bank. Akan tetapi, meskipun suku bunganya tinggi, keuntungan dari deposito tidak terlalu besar, sebab suku bunga yang ditetapkan yakni sebesar 3% sampai dengan 3,15%.
Baca Juga: Ingin Mencoba Investasi? Simak Tren Investasi yang Digemari oleh Para Investor Muda
Properti
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Investasi properti hampir sama dengan emas karena terus berkembang. Properti terus berkembang karena setiap orang menginginkan rumah untuk ditinggali, dijual, disewakan, dan investasi lain.
2. Cek Legalitas Perusahaan
Setelah cek dan memahami produk investasi, langkah berikutnya adalah memilih produk investasi dan cek legalitas perusahaan. Perlu diketahui, sebagai catatam Surat Izin Usaha Perdagangan atau SIUP bukan izin untuk melakukan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi.
Selain itu, sobat Optika dapat mengecek daftar perusahaan yang sudah diberi izin oleh lembaga yang berwenang di bidangnya, seperti Bank Indonesia, Badan Pengawas Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Koperasi dan UKM.
3. Memahami Risiko Produk Investasi
Berikutnya yakni memahami keuntungan dan risiko dari tiap investasi. Beberapa investasi ada yang menawarkan keuntungan yang cukup tinggi namun berbanding lurus dengan risiko yang tinggi juga. Sobat Optika juga bisa memilih jangka waktu untuk investasi yakni pendek, menengah, atau panjang.
Adapun investasi yang memiliki risiko rendah yakni Reksadana, Deposito, Rekening Valas, dan Obligasi.
Baca Juga: Bingung Pilih Investasi Emas Batangan atau Perhiasan? Simak Untung Ruginya di Sini
Pilih Jangka Waktu Investasi
Perlu diketahui bahwa produk investasi ini memiliki variasi janga waktu tertentu tergantung jenisnya. Adapun cara menentukannya ialah melalui target, profil, risiko, dana, ketersediaan waktu, serta kebutuhan investor. Semakin lama waktu investasi yang dibutuhkan, maka kinerja akan maksimal sesuai dengan jenis investasi.
Misalnya investasi obligasi bisa dipilih selama 1 tahun sampai 30 tahun. Semakin lama jangka waktu maka terjadi kenaikan suku bunga tinggi. Contoh lain yaitu reksadana yang memiliki jangka waktu 1-5 tahun. Jenis reksadana saham memiliki jangka waktu diatas 5 tahun. Sedangkan reksadana pasar uang dan pendapatan tetap jangka waktunya 1-3 tahun.
5. Lapor Dugaan Investasi Ilegal
Langkah terakhir sebelum memutuskan memulai investasi yakni perlu berhati-hati dan waspada dengan investasi palsu. Sobat Optika dapat mencari perusahaan penyedia investasi yang resmi terdaftar di website OJK. Jika ada dugaan investasi bodong atau palsu, jangan segan-segan menghubungi kontak resmi OJK melalui telepon 157 atau email ke waspadainvestasi@ojk.go.id.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi