Optika.id, Surabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya yang tergabung dalam tim Synchronize menggagas bahan bakar sintetis menggunakan teknologi digital twin.
Fachrizan Bilal Masrur, Ketua tim Synchronize, mengatakan, tim Synchronize menggagas pemanfaatan karbon dioksida yang akan digunakan sebagai sumber bahan baku dan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar sintetis melalui reaksi hidrogenasi.
Baca Juga: Kesempatan Berkarir sebagai Dosen Tetap Non PNS di Fakultas Kedokteran & Kesehatan ITS
Bahan bakar sintetis memiliki kinerja yang sangat mirip dengan bahan bakar fosil pada umumnya, sehingga dapat digunakan pada mesin kendaraan saat ini dan lebih ramah lingkungan, ungkapnya, Rabu (12/1/2022).
Melalui Perjanjian Paris, berbagai negara di dunia telah sepakat untuk mengurangi emisi karbon. Menurutnya, salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
CCS adalah teknologi untuk memisahkan, mengangkut, dan menyimpan emisi karbon yang dikeluarkan oleh proses industri, jelas mahasiswa yang biasa disapa Bilal ini.
Ia menambahkan, untuk mempercepat penerapannya, digunakan teknologi digital twin yang merupakan representasi visual dari sebuah sistem yang sedang beroperasi.
Digital twin dapat memberikan sebagian gambaran dari apa yang sedang terjadi dan mungkin apa yang akan terjadi pada sistem tersebut, terangnya.
Baca Juga: Beasiswa Mahaghora Dibuka Sampai 26 Juli 2024
Dengan bantuan teknologi digital twin, komposisi campuran bahan bakar konvensional dengan bahan bakar sintetis yang paling optimal untuk mesin kendaraan tertentu dapat diketahui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika bahan bakar sintetis diaplikasikan pada semua kendaraan, terutama kendaraan penumpang, dapat berpotensi mengurangi emisi karbon sebesar 4,6 metrik ton per tahun, papar Bilal lagi.
Melalui inovasi ini, tim Synchronize juga telah berhasil meraih juara II dalam kompetisi Technical Paper Contest Pelantar 2021 yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineering Universiti Teknologi MARA Student Chapter (SPE UiTM SC), Malaysia.
Tim yang beranggotakan dua mahasiswa Teknik Kimia lainnya, yaitu Muhammad Ihwan Nur Rifki dan I Made Deago Nugra Visesa ini berharap inovasi yang mereka gagas dapat segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan secara bertahap menggantikan bahan bakar konvensional, sehingga dapat membantu mewujudkan karbon netral.
Baca Juga: Kembangkan Pembangkit Listrik, ITS Ingin Bantu Nelayan di Gili Ketapang
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi