Pagar dan Pemiliknya yang Misterius

Reporter : Pahlevi

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Baca juga: Itu Tidak Sesuai Fatsoen Politik

Optika.id - Sudah banyak media yang memberitakan tentang adanyapagar misterius di perairan Kabupaten Tangerang. Menariknya pagar yang ternyata sudah dibangun sejak bulan Agustus 2024 itu misterius. Disebut misteriuskarena belum ada kejelasan siapa yang memerintahkan membangun pagar itu atau siapa sebernanya pemilikbangunan pagar itu dan untuk kebutuhan apa.

Bagi saya lebih misterius lagi sebab pembangunan yang sejak Agustus 2024 itu tak satupun pihak pemerintahmengetahui adanya pembangunan pagar. Hal ini yang menyebabkan tanda tanya misterius mengingat berbagai  pengalaman di negeri ini kalau ada kejahatan narkotika atau rencana tindakan teroris, pihak aparat begitucepatnya menemukan para pelaku kejahatan besertarencana jahatnya serta senjata atau alat-alat produksi narkotika misalnya. Bahkan di zaman rezim Orde Baruyang penuh dengan pendekatan keamanan atau security approach ada pendapat yang mengatakan bahwa jarumpentul jatuh pun bisa diketahui segera oleh aparat keamanan.

Karena itu sangat misterius untuk mengganti kata tidak masuk akal bahwa pembangunan pagar di perairan Tangerang itu diakui tidak ada yang mengetahuinya. Padahal membangun pagar laut sepanjang 30, 16 km yang kira-kira sama dengan panjangnya kota Jakarta-Bekasi, atau kota Surabaya-Sidoarjo tentu melibatkan banyakorang yang mengangkut bahan-bahan, yang menancapkan pagar itu di laut, yang membawa bahan-bahan itu dari truk misalnya ke laut, suara-suara tenaga kerja yang membangun pagar itu, ada mandor yang teriak-teriak memerintahkan tenaga kerja melakukan sesuatu dan sebagainya.

Namun riuh rendahnya aktivitas pembangunan pagar itutidak diketahui orang, ini yang misterius atau tidakmasuk akal itu. Saking misteriusnya kayaknya ada makhluk ruang angkasa atau dedemit, kuntilanak yang membangunnya.

Padahal ternyata pembangunan pagar itu sudah ditemukan oleh warga. Penemuan ini bermula darilaporan warga yang juga tergabung dalam HimpunanNelayan Seluruh Indonesia (HNSI) pada Agustus 2024 lalu. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ProvinsiBanten, Eli Susiyanti menyampaikan, laporan pertamaditerima pihaknya pada 14 Agustus 2024 dari Ketua HNSI Ranting Mauk. Merespons laporan tersebut, tim DKP Banten langsung mendatangi lokasi pada 19 Agustus 2024 untuk melakukan pengecekan. Saat itu, panjang pagarbaru mencapai sekitar 7 km. Namun kok aneh (atau misterius), kenapa begitu lama pihak pemerintah menangani masalah ini.

Baca juga: Sampai Kapan US$ Menguat Terhadap Rupiah?

Lalu baru minggu pertama bulan Januari 2025 inidikabarkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memerintahkan pembongkaran. Dan, memberikan waktu paling lambat 20 hari kepada pihakterkait untuk membongkar pagar tersebut secara sukarela. Jika tidak, pemerintah akan mengambil langkah tegasuntuk meratakannya.

"Kami ingin memberikan kesempatan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk membongkar sendiri. Namun, jika tidak, kami akanratakan pagar ini," Direktur Jenderal Pengawasan SumberDaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho, dikutip Jumat (10/1/2025).

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2023 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), kawasan yang dipagari itu masuk dalamberbagai zonasi yang seharusnya terbuka untuk aktivitaspublik yang meliputi zona pelabuhan laut, zona perikanantangkap, zona pariwisata, zona pelabuhan perikanan, zona pengelolaan energi, zona perikanan budidaya dan juga beririsan dengan rencana waduk lepas pantai yang diinisiasi oleh Bappenas.

Aktivitas pemagaran ini,  berdampak langsung pada ribuan masyarakat pesisir. Diberitakan bahwa ada 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya yang aktivitasnya terganggu. Hak-hakmereka untuk mengakses wilayah perairan pesisir telah dilanggar.

Baca juga: Lho Gak Bahaya Ta?

Pemilik pagar perairan yang dibangun secara illegal itutentu orang atau pihak atau perusahaan tertentu yang memilki modal; tidak mungkin orang yang tidak memilikiakses modal dan koneksi bisa membangun pagarsepanjang Jakarta-Bekasi di perairan Tangerang itu .

Saya mungkin terlalu banyak membaca buku tentang spionase internasional sampai berpikir dalam hati, bisa-bisa agen-agen intelijen luar negeri melihat begitu mudahnya membangun pagar laut secara diam-diam dan tidak ada yang memperhatikan itu lalu berpikir membangun pangkalan militer atau intelijen atau memasang pusat penyadapan elektronik yang canggih di perairan strategis nusantara ini.

Siapa tahu.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru