Politik Luar Negeri Erdogan yang Nyeleneh

author optikaid

- Pewarta

Selasa, 17 Mei 2022 20:55 WIB

Politik Luar Negeri Erdogan yang Nyeleneh

i

Politik Luar Negeri Erdogan yang Nyeleneh

[caption id="attachment_14301" align="alignnone" width="150"] Ruby Kay[/caption]

Jika anda masih melihat politik pakai kacamata hitam dan putih, tentu akan bingung sendiri dengan langkah Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan.

Baca Juga: Jokowi Harus Tiru Erdogan, Jika Ingin Uang dan Kecerdasan Elon Musk

Turki itu anggota NATO, tapi Erdogan bisa akrab dengan Vladimir Putin, tak juga selalu tunduk pada perintah uncle Sam. Walau hubungan kedua Negara sempat memanas ditahun 2015 karena pesawat Sukhoi Rusia ditembak jatuh oleh militer Turki, pada akhirnya baikan juga setelah Putin diundang Erdogan ke Ankarra. Lebih dikenal dengan "lobi politik es krim". Ternyata setelah ditraktir es krim kaki lima oleh Erdogan, Putin jadi tak marah lagi. Hihihi...

Tahun 2010, Kapal Mavi Marmara berbendera Turki yang membawa 10 ribu ton bahan makanan dan obat-obatan diserang militer Israel saat akan menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina di jalur Gaza. Beberapa warga negara Turki tewas dalam serangan militer itu, membuat Erdogan murka. Ia langsung mengusir dubes Israel untuk Turki, hubungan bilateral kedua Negara vakum selama beberapa tahun.

Namun Erdogan akhirnya harus realistis. Ketika pasokan gas dari Rusia diblokir oleh Putin yang sewot karena pesawat Sukhoinya ditembak jatuh oleh Turki, mau tak mau Erdogan mesti menormalkan kembali hubungan bilateral Turki dengan Israel. Hal itu tentu disambut gembira oleh negara zionis yang juga memiliki ketergantungan ekonomi yang tinggi dengan Turki. Dan saat ini, hubungan kedua Negara sedang mesra-mesranya. Pembangunan pipa gas yang menghubungkan Turki - Israel menjadi pertanda bahwa kedua Negara sudah berbaikan.

Erdogan adalah satu-satunya pemimpin Negara mayoritas berpenduduk muslim yang sangat anti dengan sistem riba'. Disaat presiden dan raja-raja arab diwilayah timur tengah tunduk takluk pada sistem riba' internasional, hanya Erdogan yang tetap ngotot tak mau meningkatkan nilai suku bunga disaat negaranya mengalami inflasi besar-besaran.

Yang bikin gue takjub, saat Turki sedang dilanda krisis politik dan ekonomi, inflasi tinggi, nilai mata uangnya terpuruk, Erdogan masih mampu mewujudkan ambisinya mengembangkan industri mobil listrik nasional. Kepiawaiannya melobi Elon Musk, membuat Turki mendapatkan support penuh dari Tesla untuk membangun mobil listrik dengan nama TOGG.

Jika masih bingung dengan kebijakan politik luar negeri Erdogan, itu tanda bahwa anda belum dewasa dalam mencerna politik. Belajarlah dari Erdogan. Ia pemimpin Negara yang tak gentar menghujat Israel bila negara zionis itu menyerang masjidil Aqsa. Tapi disatu sisi, Erdogan tak segan mengucapkan terimakasih kepada Israel karena sudah membantu Turki menanggulangi kebakaran hutan yang terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Atas nama bangsa Turki, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua negara sahabat dan organisasi yang telah mengirimkan dukungan, harapan dan belasungkawa dalam perjuangan kita melawan kebakaran hutan, kata Erdogan, Rabu, 4 Agustus 2021.

Erdogan lalu menyebut nama-nama negara yang sudah membantu Turki dalam mengatasi kebakaran hutan massive itu. Afganistan, Bahrain, China, Irak, Iran, Israel, Jepang, Qatar, Kuwait, Maladewa, Malaysia, Pakistan, Sri Lanka, Oman, Yordania, dan Yaman adalah negara-negara dikawasan Asia yang telah membantu Turki mengatasi kebakaran hutan.

"Indonesia kok gak ada?" Soalnya memang gak ada bantu apa-apa.

Selain itu, Erdogan punya sikap yang tegas terkait riba'. Ia tak cuma ngemeng doang atau hanya beretorika melawan riba', secara nyata Erdogan menerapkan policy yang meyakini bahwa Turki bisa survive tanpa riba'. Berhasil atau tidak, yang pasti niatnya itu sudah dicatat oleh Allah SWT. Disaat kebanyakan negara berpenduduk mayoritas muslim hanya bisa pasrah dengan sistem moneter berbau riba', Erdogan mencoba melepaskan diri, walau mesti tertatih-tatih. Salut!

Ruby Kay

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU