Dampak Buruk Friend With Benefit (FWB), Apa Saja ya?

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Kamis, 16 Jun 2022 20:52 WIB

Dampak Buruk Friend With Benefit (FWB), Apa Saja ya?

i

Dampak Buruk Friend With Benefit (FWB), Apa Saja ya?

Optika.id - Belakangan  ini istilah friends with benefits (FWB) mungkin tidak asing bagi sebagian orang, terutama di kalangan remaja yang tinggal di kota-kota besar.

Umumnya, FWB dikaitkan dengan hubungan fisik tanpa perasaan dan menjadi pilihan bagi mereka yang tak ingin berkomitmen jangka panjang.

Friends with benefits digambarkan sebagai hubungan pertemanan dengan keintiman secara fisik dan seksual, tetapi tidak ada ikatan resmi atau komitmen untuk menjalani hubungan layaknya pacaran.

Jadi, setiap orang yang menjalani hubungan FWB akan terlihat lebih bebas untuk menunjukkan ketertarikan pada orang lain selain pasangan FWB mereka.

Hubungan friends with benefits kini mulai banyak dijalani oleh para remaja, salah satu alasannya mungkin karena mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menjalani hubungan jangka panjang dan berkomitmen secara emosional, Kamis (16/6/2022):

Mengancam keseimbangan mental, fisik dan materi

Bermula dari pengharapan, kemudian dikecewakan. Dengan melakukan hubungan FWB, salah satu pihak akan merasa dikalahkan setelah pihak lainnya merasa menang telah mendapatkan apa yang diincarnya.

Dengan begitu, sudah pasti perasaan anak mama akan menjadi kacau balau dan emosinya kemudian menjadi tidak terkontrol.

Jika tidak bisa ditahan, maka perasaan menyesal hingga dendam akan menjadi pemicu ketidakseimbangan mental anak, mengancam kesehatan fisiknya, bahkan ia akan mengalami kerugian materi bila pasangannya hanya mengincar materi saja.

Risiko penyakit menular seksual (PMS)

Tak dapat dipungkiri bahwa hubungan friends with benefits kerap melibatkan hubungan seksual, meski ada beberapa yang tidak.

Hubungan seksual tanpa komitmen ini termasuk hubungan yang berisiko, karena anak tidak mengetahui dengan siapa saja pasangannya pernah berhubungan intim sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika tidak hati-hati, orang yang menjalani hubungan FWB bisa berisiko terkena penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore, hepatitis B, atau HIV.
Risiko ini akan semakin tinggi apabila pelaku FWB sering berhubungan intim tanpa kondom dan berganti-ganti pasangan seksual.

Terjebak dalam krisis kepribadian

Menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab adalah konsekuensi dari menjalani hubungan FWB ini. Bagaimana tidak, terikat dengan komitmen saja enggan, sehingga pelaku FWB tidak terlatih untuk bertanggungjawab dengan diri sendiri dan perasaannya.

Siapa yang tidak bermimpi membangun rumah tangga dikemudian hari? Namun jika terus-terusan menjalani FWB, lalu bagaimana mereka akan membangun hubungan yang serius nantinya? Sedangkan dirinya sendiri yang memupuk jiwanya untuk tidak bertanggungjawab

Tidak terbiasa dengan komitmen

Sudah menjadi rahasia umum jika pelaku FWB itu adalah mereka-mereka yang tidak ingin terikat dalam komitmen. Mereka ingin bebas menjalani hubungan dengan siapapun yang mereka inginkan, tanpa dibatasi oleh pasangannya.

Mudah goyah, merasa bebas dan tidak terikat adalah sifat yang akan menguasai pelakunya saat menjalin hubungan FWB. Sudah dipastikan para pelaku FWB tidak hanya menjalin hubungan dengan satu orang saja dalam satu waktu.

Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU